Pengertian, Tujuan dan Proses dalam
Pelatihan - Pengertian, Tujuan dan Proses dalam Pelatihan - Bagi sebagian orang, pelatihan sering
sekali disama artikan dengan pengembangan, padahal kedua istilah ini tidaklah
sinonim, melainkan antonim. Oleh karena itu, untuk memahamkan pembaca barikut
ini dijabarkan secara detail mengenai apa itu pelatihan.
Pengertian Pelatihan
Pelatihan (Training)
ialah proses pendidikan jangka pendek yang menggunakan prosedur sistematis dan
terorganisir sehingga tenaga kerja non manajerial mempelajari pengetahuan dan
keterampilan teknis untuk tujuan tertentu (Sikula :1976). Pelatihan kerja menurut undang-undang No.13
Tahun 2003 pasal I ayat 9 adalah keseluruhan kegiatan untuk memberi, memperoleh,
meningkatkan, serta mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin,
sikap, dan etos kerja pada tingkat ketrampilan dan keahlian tertentu sesuai
dengan jenjang dan kualifikasi jabatan dan pekerjaan.
Pelatihan tidak hanya di
berikan kepada karyawan baru saja, tetapi bagi karyawan lama juga diperlukan
semacam pelatihan agar kemampuan karyawan di dalam menyesuaikan dirinya dengan
pekerjaan yang baru, ataupun dengan alat teknologi yang baru. Sehingga
kemampuan yang baru tersebut dapat bermanfaat pada penyesuaian akan perubahan
tuntutan lingkungan, serta lebih cepat dalam penyesuaian diri. Dengan
dimilikinya kemampuan sesuai dengan tuntutan baru pada pekerjaannya, maka
pegawai tersebut dapat menyumbangkan kinerjanya pada bagian dimana ia memberi
kontribusi pada kinerja organisasi. Selama nilai kemanfaatan masih lebih besar
dibandingkan dengan biaya yang telah dikeluarkan oleh pihak perusahaan, maka
pelatihan yang diadakan masih layak untuk dilakukan, bahkan sangat bermanfaat
bagi pegawai, bagian atau divisi maupun organisasi.
Tujuan Pelatihan
Tujuan pelatihan ialah untuk meningkatkan
kemampuan dan kafabilitas seseorang dalam menjalankan suatu tugas yang akan diembannya agar dapat
mencapai tujuan yang diinginkan. Karena apabila karyawan sudah bisa menjalankan
tugasnya dengan baik dan sesuai dengan pekerjaannya maka ia akan dapat
menyumbangkan kemampuan yang dia miliki untuk dapat meningkatkan kinerja
dibagian dimana dia ditempatkan, serta pada akhirnya akan meningkatkan kinerja
organisasi. Biasanya pelatihan oleh
perusahaan dapat dilakukan terhadap beberapa kelompok yaitu :
·
Karyawan, bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan dan kafabilitas karyawan dalam menjalankan tugasnya agar lebih baik.
·
Supplyer atau rekan kerja, biasanya
dilakukan dalam ruang lingkup proyek dan berkaitan dengan keselamatan kerja,
penanggulangan terhadap bencana. Tujuannya adalah tidak adanya kecelakaan kerja
dan tidak adanya gangguan terhadap penyelesaian proyek.
·
Tamu, biasanya dilakukan pada industri
pertambangan atau pengeboran minyak dengan tujuan agar para tamu dapat mengerti
peraturan setempat mengenai keselamatan kerja, prosedur seragam, jam kerja, dan
jam istirahat, prosedur masuk dan keluar, dan lain- lain.
Cut Zurnali (2004) memaparkan beberapa tujuan pelatihan yang diselenggarakan oleh
perusahaan yang dikemukakan oleh Noe, Hollenbeck, Gerhart, Wright (2003), yaitu
:
·
Meningkatkan pengetahuan para karyawan
atas budaya dan para pesaing luar
·
Membantu para karyawan yang mempunyai
keahlian untuk bekerja dengan teknologi.
·
Membantu para karyawan untuk memahami
bagaimana bekerja secara efektif dalam tim untuk menghasilkan jasa dan produk
yang berkualitas.
·
Memastikan bahwa budaya perusahaan
menekankan pada inovasi, kreativitas dan pembelajaran.
·
Menjamin keselamatan dengan memberikan
cara- cara baru pagi para karyawan untuk memberikan kontribusi bagi perusahaan
pada saat pekerjaan dan kepentingan mereka berubah atau pada saat keahlian
mereka absolute.
·
Mempersiapkan para karyawan untuk dapat
menerima dan bekerja secara lebih efektif satu sama lainnya, terutama dengan
kaum minoritas dan para wanita.
Proses Pelatihan
Pelaksana pelatihan bisa dilakukan oleh
perusahaan sendiri atau institusi/ lembaga pelatihan. Perusahaan yang besar
biasanya memiliki bagian atau department tersendiri yang bertugas untuk memberi
pelatihan kepada karyawan yang akan bekerja di perusahaan besar tersebut.
Contohnya adalah PT Astra International Tbk memiliki AMDI (Astra Management
Development Institute) yang bertugas untuk merencanakan dan mengatur
jalannya pelatihan karyawan di grup Astra bidang otomotif, pembiayaan,
asuransi, dan agrobisnis. Sedangkan untuk perusahaan- perusahaan kecil atau
mungkin perusahaan yang belum memiliki tenaga yang cukup untuk melatih,
biasanya yang seperti ini calon karyawan tersebut akan dikirimkan ke institusi
atau lembaga pelatihan. Institusi atau lembaga pelatihan ini bisa berupa
universitas atau lembaga pelatihan khusus (Dunamis – Stephen Covey Pelatihan,
Markplus - sekolah Pemasaran, Rumah Perubahan- Rheinald Kasali, dan lain- lain). - Pengertian,
Tujuan dan Proses dalam Pelatihan